golkar kalah di makassar

P ertarungan sengit antar partai politik menuju pemilu yang akan dilaksanakan tujuh hari lagi nampaknya makin seru saja. Ibarat lomba lari maraton, mereka saling berusaha mendahului peserta lain. Mendahului yang dimaksud di sini bukan bermakna siapa yang lebih dulu memilih, tetapi yang dimaksud adalah usaha untuk terus menjaring pemilih, sehingga pada saatnya nanti perolehan suaranya melebihi partai lain, sehingga menjadi pemenang pemilu. Berbagai macam cara dilakukan agar progres pertambahan pemilih dapat diketahui. Survey adalah metode yang sering digunakan untuk mengetahui sekaligus mengukur sejauh mana progres peningkatan jumlah wajib pilih yang akan memilih partai tertentu pada pemilu yang tinggal beberapa hari. Kaitannya dengan ...


survey ini, saya cukup terkesima membaca berita di salah satu harian pagi di kota Makassar, sehubungan dengan survey yang dilakukan Jaringan Survei Indonesia (JSI) terhadap beberapa partai politik peserta pemilu. Lingkup survey hanya meliputi kota Makassar, dilaksanakan pada tanggal 25 sampai 27 Maret 2009. Hasilnya sungguh mengejutkan banyak pihak, terutama Pengurus dan konstituen Partai Golkar di Makassar khususnya, dan Sulawesi Selatan pada umumnya. Survey yang melibatkan 440 responden ini menunjukkan, partai Demokrat besutan SBY mengungguli Partai Golkar besutan JK dengan perbandingan 23,2% : 22%. Artinya Partai Demokrat unggul 1,2% dari partai Golkar, dan pihak JSI mengatakan bahwa hasil ini akan bertahan sampai pada hari H pencontrengan.

Realis JSI ini tentu saja mengagetkan banyak pihak terutama Partai Golkar, karena semua orang tahu bahwa Sulsel apalagi kota Makassar adalah basis kekuatan Partai Golkar dan juga Basis JK sebagai ketua umum Partai Golkar. Benar atau tidaknya hasil survey ini, tentu masih harus diuji dan kepastian kemenangan Partai Demokrat atas partai Golkar di Makassar ini, hasil sesungguhnya baru dapat diketahui setelah peroses perhitungan suara pemilu selesai. Namun demikian Partai Golkar harus tetap waspada dan ekstra hati-hati, sebab bukan tidak mungkin ini menjadi kenyataan. Jika ini terjadi popularitas JK tentu akan semakin pudar sekaligus dapat menahan laju JK yang saat ini makin gencar-gencarnya dikampanyekan JK for president.

Andai saja survey JSI itu benar, betapa popularitas Golkar sekaligus JK makin hancur saja, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa kekalahan beruntun Partai Golkar di daerah yang merupakan basisnya sendiri adalah realitas politik yang tidak bisa dibantah. Ambil contoh, dari beberapa pilkada kepala daerah di Sulawesi Selatan Partai Golkar banyak menuai kekalahan, dan yang lebih nyata dan tentu saja merupakan pukulan telak bagi Partai Golkar dan JK adalah pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan beberapa waktu yang lalu. Golkar berhasil dipecundangi oleh gabungan beberapa partai politik, sehingga JK harus mengubur dalam-dalam ambisinya untuk mendudukkan kembali HM. Amin Syam di singgasana kekuasaan sebagai Gubernur Sulawesi selatan untuk periode yang kedua. Apakah Golkar akan menuai hasil yang sama dengan pilkada sebelumnya pada pemilu kali ini?, dan apakah JK masih masih mampu menjadi lokomotif partai Goklar untuk meraih kemenangan dalam upaya menuju RI1?. Realitaslah yang akan menjawabnya.


Baca juga artikel berikut :



0 komentar:

Copyright © 2009 - ekspresi ikhwan - is proudly powered by Blogger
Smashing Magazine - Design Disease - Blog and Web - Dilectio Blogger Template